Jumat, 11 Mei 2012

Aku Selalu Bersyukur Dalam Segala Hal, Namun Tuhan Luput Menyempurnakannya Dengan Keberuntunganku Dalam Cinta

Tuhan, jangan sampai karena terlalu banyak kecewa akan cinta, hidup sudah kehilangan gairah, tak ada lagi yang ingin kupinta, hati terasa mati rasa, aku jadi lupa caranya berdoa.
Memang ada benarnya ketika membicarakan cinta, harusnya sama. Sama rasa, sama agama, sama struktur wajah, sama kasta dan sama latar belakang keluarga.
Ketika jodoh sudah dikotak-kotakan Tuhan sedemikian rupa, sesungguhnya anak Putra Mahkota yang jatuh cinta dengan Dayang Istana hanya ada dicerita drama.
Ketika harap dan mimpi akan cinta berbanding terbalik dengan realita, seakan derita lebih baik ditelan mentah-mentah dan mengikhlaskan segala.
Biar takdir cinta menemui jalannya sendiri. Walau berbatu, buntu, berliku dan terasa nyeri. 
Harus berapa lama lagi cinta yang ku cintai dan mencintai akan datang padaku?.
Sepanjang usia, hati ini merasa tidak ada yang mencintai dan raga ini tidak ada yang ingin memiliki.
Sampai di jeda cerita bertemu dengan beberapa cinta, itu pun cinta yang salah, semua terasa sia-sia saat airmata tak dapat lagi berbicara tentang luka.
Spekulasi muncul di dada, paradigma berlomba di kepala, harusnya ku dapat mencerna, segala sesuatu yang kupinta, namun Tuhan berkehendak beda.
Aku selalu bersyukur dalam segala hal, namun Tuhan luput menyempurnakannya dengan keberuntunganku dalam cinta. Seperti cinta Adam kepada Hawa atau cinta Kawula terhadap Semestanya.

Rabu, 09 Mei 2012

Aku Benar-Benar Merasa Dipecundangi

Mengenalmu sangat diluar kuasaku sampai pada akhirnya aku harus membencimu.
Kenapa aku ini, aku memilih berhenti hanya karena perkataan seorang lelaki.
Sayapku sudah kau patahkan untuk yang kedua kali.
Beberapa hari aku terpuruk namun hidup harus terus berlanjut.
Aku sadar, ucapanmu racun, sudah tahu racun harusnya tak ku minum.
Ketika seseorang diam ditempat dan berjalan kupastikan aku harus berlari lebih kencang dari langkahku sebelum ini.
Ada dua alasan mengapa aku harus berubah, karena aku telah belajar banyak atau aku sudah mengalami terlalu banyak remehan.
Aku berjanji akan membangun fondasi dari batu-batu yang kau lempari.
Kan ku kembalikan batu yang kau pakai untuk menimpukku pas ke arah wajahmu.
Saat aku dan puisiku tak kau hargai, pada akhirnya kau kan bungkam setelah melihat mimpi menjadi nyata dan kau orang pertama yang ku temui hanya sekedar untuk ku tertawai.

Sabtu, 05 Mei 2012

Kamu Siapa?.

Kadang-kadang sih yang paling suka ngerendahin dan ngeremehin orang, yang paling enggak ada apa-apanya!.
Masih kepikiran perkataan seseorang semalam. Sebetulnya hidup terlampau terbatas hanya untuk memikirkan ucapan orang yang enggak penting. Kalau situ anak Jenderal atau anak orang terkaya no 1 di Indonesia sih boleh, tapi enggak boleh juga sih sebetulnya jadi orang belagu-belagu amat. Toh sama-sama makan nasi dan buang air besar sama-sama di WC jadi apa yang harus disombongin.
Seharusnya saya enggak ada waktu mikirin orang yang enggak suka sama saya karena saya terlalu sibuk dengan orang-orang yang mengasihi saya, seharusnya.
Seharusnya kalau ada orang yang enggak suka sama saya itu urusan mereka, bukan urusan saya, seharusnya.
Seharusnya saya termasuk orang yang tidak menyenangi mencampuri kehidupan orang lain karena kehidupan saya jauh lebih menyenangkan, seharusnya.

Rabu, 02 Mei 2012

Perkataanmu yang Mana yang Tidak Aku Dengarkan, Maka Berbicaralah dengan Sopan

Tuhan akan menjagamu dengan cara kamu harus menjagaku. 
Demi alasan yang tak mampu dijelaskan harusnya jatuh cinta lah pada cinta yang baik. 
Dengan tutur sapa yang lembut dan perkataan yang halus.
Namun tetaplah bicara padaku, bukan dengan berteriak.. Aku sangat rindu bisikanmu yang begitu dekat dengan indera dan hatiku tanpa memecahkan riak.
Petuah rahib tua, di biara klasik tak mengeluarkan suara. Tajam rasa runcing mencekik, hanya itu yang kudengar darimu saat kau berkata.
Aku percaya, dengan cara yang entah apa, Tuhan selalu memberi sesuatu yang lebih baik dari sekedar kata yang terucap ketika dirasuki amarah.
Aku sabar, supaya kamu sadar! Ahh... mungkin ketidaksadaranmu hanya sedang menguji kesabaranku. 
Tak apa, asalkan jangan megeluarkan nada tenor ketika berbicara dengan ku, maka aku akan tetap mencintaimu.



Puisi yang tertujukan untuk Kekasihnya Farah Octavia, yang tak lain dan yang tak bukan adalah Toni

Selasa, 01 Mei 2012

Bagaimana Aku Bisa Merasakan Sedapnya Secangkir Kopi?, Sedang Manisnya Engkau Bawa Pergi!

Kamu adalah narasi yang tidak habis kuceritakan dan deskripsi yang tidak akan pernah bisa kugambarkan.
Apa lagi yang bisa kutuliskan tentang engkau?. 
Oh iya aku akan menulis tentang sahabat kentalmu yaitu kopi.
Seperti gombalan lama, jika kau kopi dan aku gulanya. Sayang, kita tidak di cangkir yang sama.
Matahari telah terbit dari seduhan pertama segelas kopi, tapi mimpi-mimpi sepertinya harus segera diakhiri
Pada kopi hitam atau mata pejam, bagimu hanya kegelapan. 
Bagiku malam-malam saat kenangan mulai bergelimangan.
Pada tiap ampas kopi, pada tiap hirup wangi. 
Kenangan berdatangan, dari tempat-tempat tersembunyi.
Seharusnya kita seperti warung remang dan secangkir kopi. Pasangan sejati yang tak pernah menakar laba rugi. Kau saja yang terlalu angkuh untuk memahami.
Teh poci, secangkir kopi, bergelas-gelas whiskey. Dan kau, tak juga mau pergi dari ingatanku ini.
Maka datanglah kepadaku dengan membawa secangkir kopi agar perjalanan dapat dimulai.
Karena kau tahu....
Kau, kopi, hasrat dan syahwat, adalah kisah yang tak pernah mengenal kata tamat!


Sebagian dikutip dari Sajak Cinta dengan beberapa perubahan.

Seiyanya Pun Kita Takkan Pernah Dipertemukan, Setidaknya Kau Abadi Dalam Ingatan


Mungkin garis ditelapak tangan kita dituliskan Tuhan untuk saling mengenal tanpa adanya pertemuan.
Cintaku padamu buta, maka kumohon tuntunlah.
Bukan kau atau aku yang mendekat dan menjauhkan kita, tapi sesuatu yang bahkan cinta, tak bisa menjangkaunnya. 
Seperti sepasang roda kereta kencana, berlari mengejar mimpi yang sama, rindu menjeritkan nama, takdir tak jua mempertemukan kita. 
Pilu rasa hati, aku harus berlari kemana lagi untuk bertemu mu walau dalam mimpi.
Dirimu bak labirin, aku terlanjur terperangkap dan tak tahu jalan keluar walau dengan cara menyelinap. 
Aku ingin kau menjadi kenyataan lantas dengan cepat kau sekat dan menyadarkan kalau ini hanya sebatas angan. 
Padamu ku memohon, temuilah aku sekali, cukup sekali, maka waktu akan berhenti, lalu kan kuciptakan kenangan maha abadi.