Rabu, 20 Februari 2013

Semoga Saat Membaca Sajak ini Kamu Telah Sembuh dengan Penuh

Seperti jarum pada jam dindingmu.
Aku menunggu, lebih lama dari jarum yang paling lama bergerak.
Aku menunggumu sembuh... "di sini" tanpa duduk, agar tak terkantuk.
Tuhan.. menciptakan sakit begitupun obatnya.
Serta, ketika sakit, kau pasti paham, siapa orang yang benar-benar menyanyangimu.
Maka.. jaga tubuhmu dari sakit, karena suatu saat, mereka membutuhkan bantuanmu..
Lalu ingat sajak ini sebagai kata-kata yang belum aku ucap ketika aku "di sini" .. menunggu kamu agar kembali tertawa..

Begitulah kira-kira beberapa sajak yang dapat dirangkai menjadi puisi singkat yang ku terima di kotak pesan pagi ini, terima kasih tuan.

Senin, 18 Februari 2013

Aku Telak dengan Jarak namun Kita Upayakan

Jika mata dan otak didesign untuk melihat segala sesuatu secara subjektif dahulu baru objektif baiknya hati kita yang berkenalan lebih dulu. Mungkin aku bukan yang terbaik yang pernah kau temui bukan pula yang terindah dari yang pernah kau miliki serta aku tak dapat menyajikan apa-apa perihal kedatanganmu dalam hidupku kecuali seikat kebahagiaan. Pahatlah aku dengan huruf kapital tebal pada hatimu. Terima kasih dengan telah bangga memiliki keseluruhan dari padaku seperangkat dengan banyak kekurangnya. Sebelum ada kamu senyumku tak pernah semerkah ini. Cintaku seketika jatuh ketika kau menyetuh langit hatiku. Aku menyerah, hati dan pikiranku dikepung banyak tentangmu. Dalam hal ketidakkonsistenan diriku satu hal yang konsisten yaitu perihal mencintai dirimu. Setidaknya kita pernah saling menemukan sebagai dua jauh yang semoga dapat disatukan Tuhan.

Sabtu, 16 Februari 2013

Ramalan yang Mengancam

'Mengapa tidak melanjutkan perjuanganmu?'
'Karena ku lihat tidak ada aku pada takdirnya'
'Apa yang kau lihat?'
'Seorang pria yang bercerai dengan istrinya itu mungkin tidak akan menikah lagi'

Jumat, 15 Februari 2013

Jangan Dia

Dulu aku memiliki seorang mantan, sebenarnya dia sudah punya kekasih tapi dia lebih memilih aku dan mengakhiri hubungannya. Hubungan kitapun tak berlangsung lama karena aku ketahuan jalan bersama mantanku. Sekarang ada seorang pria yang berada di dekatku tapi tiba-tiba dekat dengan mantannya mantan kekasihku di awal tadi, oh kau boleh mendekati wanita manapun asal jangan dia. Aku dipilih, yang di sampingnya dilepaskan. Aku dipilih lagi oleh orang yang berbeda kemudian dilepaskan karena wanita yang dikesampingkan tadi. Aku merebut aku direbut padahal tidak ada yang diperebutkan.

Kamis, 14 Februari 2013

Pilihan Pilihan atas Pilihan yang Tidak diPilihkan Tuhan

Tuhan, tidak kah kau lihat ada pria kurus bertelinga panjang yang duduk satu jengkal bersebelahan dengan aku. Mendadak aku menyukainya, parasnya lembut pagi, matanya sejuk embun.

Tuhan, jarak beberapa bangku juga ada.
Tubuhnya gempal lucu, rautnya redup senja, matanya lembut manja.
Aku ingin juga.

Tuhan, Tuhan...
Lihat itu radius beberapa meter, tubuhnya tinggi ideal, kulitnya putih susu, kacamata hitamnya sangat trendi.

Tuhan itu ada lagi,

Selasa, 12 Februari 2013

Kemarin Sore

'Mengapa kau sering menghapus kontak?'
'Karena tak ada yang perlu diperbincangkan banyak'
'Bukankah itu sama dengan memutuskan hubungan?'
'Tidak juga, nanti kalau hatiku sudah netral pun aku akan kembali seperti semula'
'Kalau begitu mengapa Sabtu kemarin kau malah sibuk tidur di apartment dan tak datang ke tempat karaoke menemui teman-temanmu di bangku kuliah padahal jarak teramat dekat?'
'Aku mampu tapi tak mau, ada beberapa hal yang tidak bisa kembali pada tempatnya, aku saja bisa seperti ini kepada orang yang sudah ku kenal cukup lama apa kabar yang baru ku kenal kemarin sore'

Senin, 11 Februari 2013

Senangku Tidak Bahagia Tanpamu

Beberapa hari ini aku merasa senang tanpa memikirkanmu. Walau hanya sebatas senang, karena kebahagiaanku tertinggal untukmu.
Beberapa hari ini kau nampak senang tanpa aku. Walau ketika ku sibuk seperti mengumpat, kata-katamu tentang aku malah memuncrat hebat.
Aku hanya remah-remah pinggiran roti yang lebih banyak disingkirkan namun berharap mendampingi kopi terbaikmu, tapi manalah mungkin dan aku lemah dalam hal mengalahkan ketidakmungkinan.
Semoga di hari ketidakmungkinan sekalipun ada hari di mana kau menghubungi lebih dulu dan mengajakku lagi bertemu walau sekadar memperbaiki arti sebuah kata teman berbagi tulisan.
Padamu tuan yang mana entah, mataku gemar menjatuhkan tetesan AAMIIN...

Rabu, 06 Februari 2013

Dalam Diam Ku Katakan Cinta, dengan Kencang Ku Teriaki Luka

Mungkin ini lebih dari kagum, setelah selang kita tak bertegur perasaanku masih sama dan tetap pada tempatnya. Jika berbagi tulisan dan perasaan terlalu sulit untuk diulangi, apalagi kelak untuk berbagi hari. Sesungguhnya sikapmu menjawab apa-apa yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Pada cinta yang mekar mendadak dan layu sebelum ditanam. Pada datang yang hendak baru diselamatkan ternyata perpisahan yang ujar terucap dan keikhlasanku bersembunyi di antaranya. Mungkin Tuhan memang sudah menggariskan bahwa cinta itu sifatnya horizontal, agar tidak perlu ada yang menurun dan susah payah mendaki. Jika matamu tak bisa melihat aku andai matahatimu dapat. Jatuh cinta itu proses, menjatuhkan hati padamu dan tak ditangkap itu takdir. Atmosferku itu kamu, tanpamu napasku pincang.

Jumat, 01 Februari 2013

Tulisan yang Seharusnya Hanya Ada di Draf

Seharusnya tulisan ini hanya akan berada dalam sebuah draf, tapi kata-kata di dalamnya meronta-ronta seperti ingin dikeluarkan. Begini, sore kemarin tidak sengaja aku melihat gambar seseorang yang sedang hangat bercengkrama dengan hewan, entah peliharaan entah liar. Tapi yang menjadi titik yang ku tuju adalah apa yang tergenggam oleh tangannya dan judul yang memperkuat gambar tersebut. Ya aku melihat benda kesayangannya, benda yang tidak akan pernah jauh dari jangkauan horizon matanya. Walaupun warnanya berbeda dengan yang pernah ku lihat tetap saja aku sangat karib dengan benda tersebut. Dengan melihat gambar yang merefleksikan dirimu saja mataku tiba-tiba sudah berkaca, seandainya tanganku yang dapat kau genggam seerat itu seperti tak ingin jauh, lepas dan hilang, benakku sunyi berteriak.