Selasa, 23 Juli 2013

Ikatan

Berkomitmen bukan berarti mengikat gerak. Jika memang cinta paling tidak ada yang terikat perihal perasaan maupun emosional. Punya perasaan yang sama saja belum tentu bisa bersama apalagi yang satu punya yang lainnya tidak. Ingat, sebaik-baiknya perasaan yang jatuh seharusnya memang dengan perlahan.

Rabu, 17 Juli 2013

Malam Sayang

'Semoga Tuhan bersama orang-orang yang telak akan jarak. Malam sayangku, segala kebaikan Tuhan ada padamu'
 
'Semoga itupun padamu. Selamat tidur, sayang. Lelap mata terpejam, dalam lindungan Tuhan. Semoga mimpi indah temani tidurmu malam ini'

Analogi Es Campur

Ketika aku suka dengan sesuatu misal es campur aku akan bertanya beli di mana atau didapat dari mana. Tapi kau menjelaskan bahwa ketika kamu makan es campur dan enak menurut kamu, kamu tidak perlu tahu beli di mana hanya untuk bilang suka.

Someone Says

Banyak yang mendekat, tapi tak banyak yang melekat. Mendekat itu usaha, melekat itu rasa. Hati tak punya kaki, dia tak bisa berlari. Tapi hati punya rasa, dia tau mana yang bisa menjaga. Kecantikan itu memikat, kepribadian dan karakter mengikat. Kecantikan hanya sementara kepribadian selamanya. — Pebriyan Adhitya

Jumat, 05 Juli 2013

Daun

Selama ini takkah kau tahu sebuah daun tak pernah benar-benar jatuh ke tanah. Daun itu banyak diterbangkan angin menuju dahan pepohonan yang satu ke yang lainnya. Daun yang mencoba hidup di ranting lain karena batang pohon utamanya terlihat rapuh. Daun yang mencari sinar matahari karena klorofilnya hampir pudar. Seberapapun ia gugur percayalah anginkan menerbangkannya lagi kembali pulang, karena daun itu tidak pernah benar-benar meninggalkan rantingnya. Maaf untuk pohon-pohon lain yang pernah dijatuhi, dijatuhi dusta olehnya.

Selasa, 02 Juli 2013

Terdelapan Aku yang Tempatnya Kau Singkirkan dari Dadamu

Aku channel berita membosankan yang kau ganti karena ingin menonton pertunjukkan lain
Aku pasar malam yang takkan kau datangi karena kau ingin ke tempat gempita yang sepi

Aku seafood di piring saji yang disingkirkan karena kau alergi
Aku wisma kelas melati yang kau inapi karena kau tak sanggup membayar lebih

Aku trackball macet yang kau caci lalu kau beralih ke layar sentuh yang canggih
Aku pena yang kau pakai menggulung pita kaset lantas kau buang karena zaman berganti digital 

Aku daun yang jatuh lantas kau sapu karena mengotori latar hatimu
Aku kerai lapuk dimakan hujan dan usia saksi ciuman-ciumanmu dengan kekasih di teras rumah


Terinspirasi dari: Delapan Aku Yang Tak Mendapat Tempat Di Dadamu — Adimas Immanuel