Jumat, 01 Juni 2012

Singgah

Kudengar Gabriel menyebutkan satu nama, yaitu namamu.
Walaupun samar tapi tetap bisa kudengar.
Lalu munculah sesosok yang dibisikan-nya kala itu didepanku.
Kulihat dalam-dalam wajah sayu, lebih dalam lagi aku masuk ke rongga matamu.
Lalu aku berfikir mungkin Tuhan menciptakan sepasang matamu agar ada sesuatu yang bisa aku gila-gilai seperti ini.
Debar jantung memicu, di dekatmu nafasku berfluktuasi, aku menjatuhkan kepala di dada bidangmu sambil berkata;
wanita cantik banyak, tapi tidak semuanya yang cantik bisa membuatmu nyaman.
Seperti tak semua rumah mewah bisa membuatmu betah dan tinggal di dalamnya lebih lama.
Tidak ada yang jelek. Kamu hanya belum menemui sesuatu di dalam aku yang indahnya lebih dari sekedar paras dan fisik.
Mata menilai jelas siapa yang lebih cantik. Namun hati menilai lebih, siapa yang patut dipilih.
Pelukanmu tak hanya melekat ke tubuhku, namun juga selalu terasa hangat di dalam ingatanku.
Kau bukanlah pertanyaan yang bila kujawab, kemudian selesai.
Kaulah kenyataanku sekarang, dan aku ingin selamanya bersama engkau.
Aku kan selalu berusaha menemani mu melangkah ke depan.
Andaikata sering menemui kerikil dan sempat terhenti, kau yang akan tetap kupeluk dari belakang.
Mungkin kau ada, agar aku sanggup bahagia, bahkan lebih dari apa yang aku harapkan sebelumnya.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, maka cintailah aku apa adanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar