Jumat, 08 Juni 2012

Sebab Terlalu Pagi Menyebut Ini Cinta dan Terlampau Senja Untuk Memikirkan Luka

Di antara kita, rasa suka yang berubah menjadi cinta adalah makna terasing yang datang secara tiba-tiba.
Akankah esok, lusa dan seterusnya, kita tetap nyala pada debaran yang sama?.
Kaukah itu; getar yang masih samar di dadaku, debar yang tak sabar memenuhi sepiku.
Dibawah gerimis kita berteduh, menahan hasrat yang menggebu-gebu.  
Aku jatuh cinta padamu. Biarlah cinta ini jatuh dan hanya kamu yang dapat menangkap beban yang tidak semu.
Aku jatuh cinta pada ciuman pertama; pada basah yang tabah menakar gelisah, hingga lumat segenap resah.
Bibirmu dermaga keluh, dimana aku ingin melabuhkan segala pilu.
Namun aku sedang menerka-nerka basah ciumanmu; adakah nyata di sana, atau hanya birahi yang kau sebut cinta?.
Apapun itu, sekarang ini biar aku mencintaimu seperti lapang hutan, bukan hanya seruas daun.
Seperti dalam lautan, bukan hanya sebulir embun.
Semoga cinta kita akan abadi melebihi hujan bulan Juni.
Mau kah kamu menjadi bagian dan alasan dari kebahagiaanku saat ini?.



Sebagian dikutip dari twit Annysa DC dengan beberapa perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar