Beri Cinta Waktu

Entah harus dengan cara dan kata-kata apa lagi agar kau mau memaafkan salahku?.

Cinta hilang.

Benci mulai menjadi-jadi.
Padahal kemarin aku masih menjadi geronggang rahang, yang mengulum kelu lidahmu.

Langkah kaki serdadu gaduh bergumul ingin merangkak pergi, namun masih dibayangi cumbuan ksatria yang malam-malam kemarin masih disebutnya kekasih.

Airmata ku mengering, lukaku terlampau menganga.
Pada lembar selaput kemaluan aku bercerita, tentang cinta yang singkat dan terasa amat sangat sia-sia.

Andaikan cinta dapat membuat mu menjadi tunanetra, dengan memaafkan kesalahan ku yang jelas-jelas kau lihat dengan mata terbuka.

Karena aku mencintaimu, maka kubiarkan kau pergi menggapai kebahagianmu, meski bukan aku yang menjadi alasan didalamnya.