Apa yang lebih menyakitkan ketika dituduh berkhianat, padahal yang menuduh juga
berkhianat.
Tidak kah kau kasihan sayang, ku dijadikan kambing hitam kekasih
sendiri.
Nadiku memar menahan benturan derasnya pengkhianatan.
Hujan batu
yang kau jatuhkan dengan tiba-tiba mengapa ku tak diberi pelindung kepala.
Sayang hati ini baru mengetahuinya.
Di mata nya kulihat pengharapan nan keindahan melebihi pelangi. Dia kelihatan bahagia ditempat yang seharusnya kuhuni.
Karena aku terlanjur mencintaimu, maka kubiarkan kau pergi dengan orang yang mengenalmu
terlebih dahulu sebelum kau mengenal aku.
Ku kan kemas birahi ini seorang diri dihari nan kelabu, biar ranjang dimalam itu yang menjadi saksi bisu sang penghianat yang dikhianati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar