Rabu, 04 Juli 2012

Cintaku Menuduh Ku Berkhianat, Padahal Didalam Hatinya Meneriakkan Namanya Sendiri

Apa yang lebih menyakitkan ketika dituduh berkhianat, padahal yang menuduh juga berkhianat.
Tidak kah kau kasihan sayang, ku dijadikan kambing hitam kekasih sendiri.
Nadiku memar menahan benturan derasnya pengkhianatan. 
Hujan batu yang kau jatuhkan dengan tiba-tiba mengapa ku tak diberi pelindung kepala.
Sayang hati ini baru mengetahuinya.
Di mata nya kulihat pengharapan nan keindahan melebihi pelangi. Dia kelihatan bahagia ditempat yang seharusnya kuhuni.
Karena aku terlanjur mencintaimu, maka kubiarkan kau pergi dengan orang yang mengenalmu terlebih dahulu sebelum kau mengenal aku.
Ku kan kemas birahi ini seorang diri dihari nan kelabu, biar ranjang dimalam itu yang menjadi saksi bisu sang penghianat yang dikhianati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar