Minggu, 09 September 2012

Aku Bahagia Mengingatmu, Sebahagia Engkau Yang Telah Melupakanku

Ada dua pasang pengunjung kafe ini; sepasang remaja yang sedang jatuh cinta, dan aku yang sibuk bercakap-cakap dengan masa lalu. 
Sepasang remaja di kafe itu asyik berciuman, sambil merajut janji masa depan. Sedangkan aku; sibuk mengingat janji masa silam.
Kadang kami tertawa bersama-sama, dia dengan kekasihnya, dan aku dengan masa lalu yang tak lagi mengingatku.
Kami memesan lagi minuman, sepasang remaja itu memesan coklat panas, dan aku (dengan masa silamku) memesan bir; untuk berbagi getir.
Kafe sudah mau tutup, percakapan harus segera diakhir. Ia gandeng kekasihnya memesan taksi. Aku gandeng masa silamku memesan sunyi.
"Masih ingatkah nama sepasang remaja itu?", kata masa silamku. "Masih, sepasang remaja itu bernama aku dan ketiadaanmu", jawabku. 
"Ingatanmu begitu baik, sebaik apakah engkau mengingatku?", tanya masa silamku. "Aku mengingatmu sebaik ingatanmu melupakan aku", jawabku.
"Sebelum pergi, tuliskan aku sebuah puisi?", pinta masa laluku. "Tak bosankah kau membaca kesedihan dalam puisiku?", kataku.
Sebelum berpisah, kutuliskan sebuah puisi untuk masa silamku: "Aku akan terus mengingatmu, melebihi ingatan yang telah diberikan waktu".
"Aku bahagia engkau masih mengingatku, dan engkau bahagia aku telah melupakanmu", balas masa silam membaca puisiku.

Bemz_Q 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar