Kamis, 17 Januari 2013

Matahati


Kau tahu aku wanita berpandangan rabun melihat sesuatu dengan hati sebagai matanya, dan akupun orang yang tidak pernah mengamini pepatah dari mata turun ke hati karena penglihatan kadang salah sampai dibenarkanlah oleh hati.

Pada pribadimu yang menenangkan aku sungguh terpesona, molekul
yang diciptakan Tuhan pada saat mood terbaikNya. Di dekatmu apakah kau dengar ada harmoni hidup paling implisit dari deru serambi jantungku. Sebagian orang memilih diam untuk menikmati perasaannya, sebagian lagi memilih terang-terangan dengan akhir yang entah apa. Mungkin aku pengkhayal paling gila, dengan menuliskanmu saja aku bahagia bagaimana bila suatu hari nanti menjadi bagian dari kebahagianmu. Sesungguhnya aku ingin menjadi sosok nyata pada rangkaian kata indah yang telah kau cipta.

Kau tahu bunga yang kau tanam di tebing dadaku menjelma kelopak yang siap untuk kau ziarahi setiap hari. Lantas sudah ku persiapkan dan ikat banyak kata sebagai perjumpaan kelak lagi kita, setidaknya agar bisa bersamamu sedikit lebih lama.. lama.. lalu menjadi selamanya.

2 komentar: