Rabu, 13 Maret 2013

Kau Melipat Begitu Banyak Jarak Pilih Menetap karena Tengah Memilih Aku

Kenal sudah cukup lama tapi mengapa baru sekarang?, karena semesta tahu betul apa itu arti sebuah momentum. Purba mungkin Tuhan tengah khilaf karena menciptakan seorang sebayanya Gabriel dalam sosok keturunan Adam. Jauh-jauh kau kembali datang agar dapat sekadar memandang. Sesungguhnya hatiku telah terjatuh jauh sebelum sepasang matamu hanya melihat ke arahku. Pengorbananmu yang mana yang tidak membuatku menelan ludah. Perjuanganmu yang mana yang tidak mengalahkan semua. Terkadang mata tidak dapat melihat keindahan tertentu dan kamu lebih dari indah yang pernah ku jumpa. 'Aku tak peduli bagaimanapun adanya kamu, aku sayang hatimu' kau pun menambahkan. Kau lipat begitu banyak jarak, kau pilih menetap karena tengah memilih aku dan kau berkata; sebab, mencintaimu adalah jalan yang sudah benar-benar aku niatkan. Aku mencintaimu tanpa karena, tanpa alasan, pada hatikupun yang tak begitu lapang jadikanlah tempat teduh semegah-megahnya rumah semoga kau nyaman dan berbahagia. Sekali lagi, menemukanmu tanpa ku cari adalah rasa syukur yang tak pernah bisa aku sudahi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar