Rabu, 03 April 2013

Ketika Tulus dibayar Khianat

Semua orang punya masa lalu ia juga dengan aku atau dia atau kamu. Masa lalunya belum selesai, hatinya masih tertinggal. Ini kali ketiga ku dapati kekasihku berkhianat. Tuhan memang baik atau ini karma untukku, sore itu ku tinggal ia sebentar di ruang tamu, sampai tak sengaja ku temukan curahan hati terdalam tentang kekasihnya terdahulu lagi-lagi di dalam telepon genggamnya, ia masih merindunya, ia memujanya, ia masih sering menghubunginya. Masih banyak cintamu di sana untuknya, untuk aku yang mengesakan kamu.

Tak ada yang mau jatuh di lubang yang sama kesekian kalinya, tidak juga keledai, tidak juga cinta, tidak juga keledai yang sedang jatuh cinta. Kadang-kadang kita perlu menertawakan kebodohan diri sendiri karena bisa-bisanya dibodohi orang lain, apalagi itu orang yang kita cintai. Untuk lelucon yang sama orang jarang mengulang tawa dan pantang berduka untuk kesalahan yang sama. Kau salah makanya kau menangis. Menangis untuk kesalahan yang sama itu percuma.

Kau masih sering tersenyum
ketika hanya mengingat namanya, melihat gambarnya. Selain Tuhan, hati diri sendiripun tak dapat dikelabuhi, kau masih sangat mencintainya. Dia lebih cantik, dia lebih lebih, apalah aku seujung kukumu, dia rindang yang meneduhkanmu lebih dulu.

Jika doa yang kau langitkan dalam perbincanganmu pada Tuhan bukan aku satu-satunya wanita yang ada di dalamnya, aku tak bisa apa-apa. Bukan aku pula yang ditanyakan dalam perbincanganmu dengan orangtuamu terutama ibumu.
Bukan aku, bukan juga Tuhan, biar penyesalan yang akan menghukummu. Aku ingin menjadi apa-apa yang paling kau sesali, walau ku tahu kau takkan pernah menyesal telah melakukan ini, rupanya kau melakukan ini berkali-kali.

Pasangan yang baik adalah pasangan yang dapat membuat pasangannya melupakan cinta sebelumnya, sayangnya sedang aku tak bisa sayang. Belajar tidak menyerah pada keadaan, tapi diajari tahu diri untuk undur diri pada cinta yang tak mencinta, pada cinta yang cintanya bukan untuk kita.

Ketika kehadiranku tak menggantikan dan tak ada artinya mungkin undur diri hadiah terbaik dan hadiah terbaiknya lagi adalah ku tahu orang terdekatku kemarin yang ku kira baik nyatanya tidak benar-benar baik. Dengan adanya aku, kau masih meminta selain aku, kau masih mengharapkannya. Pelukku tak menghangatkan, kembalilah ke dekapnya. Jika bahagiamu dengannya, kan ku biarkan kau bersamanya dengan begitu kalian berbahagia. Kepergianmu, kepulanganmu menjadi apa-apa yang telah aku ikhlaskan. Pintaku, selesaikanlah hubunganmu terdahulu sebelum memulai dengan yang baru. Lanjutkan saja yang belum selesai, setidaknya terima kasih sudah pernah singgah.
Tidak akan ada akhir yang baik-baik saja untuk sebuah kata pengkhianatan. Untuk segala pengkhianat ini aku ucapkan banyak terima kasih. Dari wanita yang pernah tulus mengasihi, menyayangi dan mencintaimu.

1 komentar: