Jumat, 19 Juni 2015

Kekasih-Kekasih yang Sulit Kau Mengerti Maunya Apa

Di sebuah malam.
Pertengakaran terjadi di telepon genggam, padahal sebelumnya mereka membicarakan tentang pertengkaran hubungan orang lain. Dia menangis lalu menutup telepon genggamnya. Lalu berharap, mantannya masih berusaha menghubungi dan menanyakan kenapa.

Di menit berikutnya.
Benar saja mantannya menelpon dia kembali dan menanyakan mengapa. Mantannya bilang maaf dan memohon jangan pergi darinya. Tetapi dia bersikeras untuk pergi bukan lagi karena tak cinta, tetapi karena malu dan kehilangan muka di depan mantan kekasihnya sendiri untuk masalah yang tak dapat dipahami selain orang yang dipercayai mendengarkan masalah ini.

Di balik selimut yang menutup wajahnya.
Tanganya tidak lepas dari telepon genggam yang sudah beberapa kali dilempar begitu saja di bawah tempat tidur. Diambil, dilihat dan dilempar lagi. Sebelum ia memutuskan benar-benar mematikan penuh telepon genggamnya.

Di balik komputer duduk.
Keesokan hari, mantannya masih menghubunginya dengan panggilan tidak semanja biasanya lewat pesan yang sengaja ditunda namun pada akhirnya tetap dibuka. Mantannya masih bilang maaf dan semua akan baik-baik saja, segala masalah pasti ada solusi dan akan dilewati bersama. Tetapi dia marah dan berkata mantannya tak berhak menghubunginya lagi setelah apa yang terjadi malam itu. Selang beberapa menit dia justru menghubungi mantannya. Ya teleponnya tak diangkat.  Lalu  mantannya menghubunginya kembali, mantannya memberi alasan tak mengangkat telepon karena sedang berada di kamar mandi, tetapi tak lama teleponnya dimatikan, ketakutan akan pulsa yang habis jika dipakai menelpon hanya untuk mendengar ucap serapah. Dia mencoba menelpon kembali mantannya berkali-kali, ternyata mantannya menolak teleponnya sesering dia melakukan panggilan keluar.
Sejak itu dia memutuskan untuk menghapus semua kontak mantannya dan memblokir semua sosial medianya.

Dan dia telah menyiapkan sebuah harapan yang dibuatnya sendiri.
Nanti jika mantannya menghubungi timbulah percakapan ini:

“maaf nomer siapa ini?”

Dan beberapa hari telah terlewati.
Tidak ada nomer yang dia kenali menghubunginya.

_
Itulah akhir hubungan dia dengan kekasih keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar