Mungkin garis ditelapak tangan kita dituliskan
Tuhan untuk saling mengenal tanpa adanya pertemuan.
Cintaku padamu buta, maka
kumohon tuntunlah.
Bukan kau atau aku yang mendekat dan menjauhkan kita, tapi
sesuatu yang bahkan cinta, tak bisa menjangkaunnya.
Seperti sepasang roda
kereta kencana, berlari mengejar mimpi yang sama, rindu menjeritkan nama, takdir tak jua mempertemukan kita.
Pilu rasa hati, aku harus berlari kemana
lagi untuk bertemu mu walau dalam mimpi.
Dirimu bak labirin, aku terlanjur
terperangkap dan tak tahu jalan keluar walau dengan cara menyelinap.
Aku ingin kau menjadi kenyataan
lantas dengan cepat kau sekat dan menyadarkan kalau ini hanya sebatas angan.
Padamu ku memohon, temuilah
aku sekali, cukup sekali, maka waktu akan berhenti, lalu kan kuciptakan kenangan
maha abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar