Kamu adalah narasi yang tidak habis kuceritakan dan deskripsi yang tidak akan pernah bisa kugambarkan.
Apa lagi yang bisa kutuliskan tentang engkau?.
Oh iya aku akan menulis tentang sahabat kentalmu yaitu kopi.
Seperti gombalan lama, jika kau kopi dan aku gulanya. Sayang, kita tidak di cangkir yang sama.
Matahari telah terbit dari seduhan pertama segelas kopi, tapi mimpi-mimpi sepertinya harus segera diakhiri
Pada kopi hitam atau mata pejam, bagimu hanya kegelapan.
Bagiku malam-malam saat kenangan mulai bergelimangan.
Pada tiap ampas kopi, pada tiap hirup wangi.
Kenangan berdatangan, dari tempat-tempat tersembunyi.
Seharusnya kita seperti warung remang dan secangkir kopi. Pasangan sejati yang tak pernah menakar laba rugi. Kau saja yang terlalu angkuh untuk memahami.
Teh poci, secangkir kopi, bergelas-gelas whiskey. Dan kau, tak juga mau pergi dari ingatanku ini.
Maka datanglah kepadaku dengan membawa secangkir kopi agar perjalanan dapat dimulai.
Karena kau tahu....
Kau, kopi, hasrat dan syahwat, adalah kisah yang tak pernah mengenal kata tamat!
Sebagian dikutip dari Sajak Cinta dengan beberapa perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar