Dalam diam bisa saja ada seseorang yang diam-diam melafadzkan namamu dalam setiap doanya. Sepertinya kepala saya sedang kecanduan kamu dan hati saya kerasukan
kamu. Satu, dua, beribu-ribu detik dihabiskan hanya untuk mengingat kamu. Jika ini sebatas kekaguman, seharusnya lidahku tak perlu kelu hanya sekedar ingin menyapa kamu, ku rasa ini lebih dari itu.
Maaf untuk segala khilaf, jika saya pernah berlagu lagak seperti ingin memilikimu. Terkadang saya mendongkakkan kepala bukan berarti jumawa, hanya takut ada airmata ketidak ikhlasan yang jatuh ke tanah karena hati tak dapat berlapang dada mencintaimu tanpa balas. Kalau seseorang bisa membuat kita nyaman dan bahagia bersama, pada akhirnya harta, fisik dan rupa menjadi deretan setelahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar