Jika masih ada cinta di hatimu, rindu akanku di
benakmu, sapalah aku, bahuku masih teramat lebar untuk menopang segala kegelisahanmu.
Aku tak peduli akan segala hal, akupun tak mudah memaafkan, tapi kamu adalah pengecualian.
Kau sudah masuk pekaranganku, kau memutar bahu untuk berlalu, tak sadarkah kamu, aku adalah rumah yang selalu ingin kau tuju.
Waktu dan kesan pertama memang tidak bisa diulang, setidaknya bertemulah sayang untuk memperbaiki keadaan. Maka, ku biarkan kau kembali lalu pergi lagi ke tempat yang seharusnya dia huni, dengan keikhlasan hati yang sangat ku paksakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar