Jumat, 04 Januari 2013

Kau Lari dari Kenyataan dengan Berlari ke Arah Ku

Sebongkah daging yang mempunya kisah dengan si kulit duri, cerita yang sangat dalam sekali. Bermula dari coba-coba, seorang wanita mendekati pria yang ternyata memang ramah ke semua. Seorang pria yang mungkin di kelilingi banyak wanita. Namun lambat laun entah apa dia ditinggal banyak teman wanitanya dan lebih memilih wanita yang pada awalnya sama sekali tidak ingin ia pilih dan sangat jauh dari kriterianya.

Wanita berpandangan rabun, mencintai seseorang selalu tidak pernah menggunakan matanya. Dia pintar tapi bisa menjadi bodoh karena cinta, betapa beruntungnya orang yang tengah dijatuhinya tersebut.  
Dia membuat bola matanya berkaca sendiri,
ketika wanita itu membicarakan masa lalu prianya yang seolah-olah pandangan kekasihnya itu sangat berbinar kala itu. Sebagian orang gemar hidup di masa lalu orang lain dengan mengenang dan mengungkit sesuatu yang membuat dirinya sendiri sakit, dengan berpraduga yang sifatnya abu-abu, tapi dia nyaman di zona tersebut. Selalu berpikiran kotor dan memelihara pemulung di kepalanya hingga yang dipikirkannya pun hanya yang negatifnya saja karena wanita itu sadar dari awal pria tersebut tidak mencintainya.
Mungkin kurangnya terlalu banyak untuk pria tersebut dan ada beberapa hal yang memang tidak bisa dipaksakan, dua beda yang mungkin tidak bisa disatukan. Terkadang mulut terlalu sesumbar perihal cinta padahal perkara hati mudah sekali cepat berganti. Mari turunkan ego dan duduk berbincang bersama, selesaikan apa yang harus diselesaikan berdua. Karena puncak kebohongan tertinggi adalah ketika kita harus membohongi diri sendiri, bilang cinta padahal tidak cinta, kalau dirasa sulit dan berat pilihannya cuma dua; eratkan genggaman atau lepaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar