Aku berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya, tanpa sadar yang setia berada di depan gerbangku kamu satu orang yang sama, yang menjemputku tak memandang terik tak memandang deras badai, aku terbahak lepas di dalam sedang kau tak kenal bosan menunggu di luar, aku kekenyangan kamu kelaparan.
Aku bersalah, berulang kali berulah salah. Aku tidak ingin tabiat ini menjadi watak, watak yang tak pernah puas akan terus mencari, watak yang tak pernah berhenti menerima dengan mudahnya sesuatu yang baru atau perasaan bosan yang terus menggerogoti. Jika memang dia yang digariskan pada telapak tanganku mudahkanlah jalannya Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar