Ada tak ada kembali tiada. Utara Selatan Timur Barat berakhir di Tenggara. Tak pernah ku lihat apalagi baca bisa-bisanya aku menjadi-jadi. Ke dadamu yang tiada praduga ingin ku jatuhkan segala gaduh riuh kepala pada awalnya. Aku menyukaimu dengan segala ketidak warasanku, oh ini sesuatu hil yang
mustahal sampai ingin ku dekap hatimu sebagaimana erat ku peluk sebuah
rahasia. Lantas ku
lihat takdir berdiri angkuh serta garis tangamu tentang aku yang
mengabu, sepertinya ku harus angkat paksa kemudiku untuk bergegas menjauh. Sampai
saat ini merasa keberadaan dan ketiadaanmu saja masih membuat sesak rongga dada, oh aku jatuh cinta dan patah terlalu terburu-buru. Tapi bukankah lebih baik patah terburu-buru, patahan sekarang masih kuat menopang tak seperti rapuhan nanti tiada kaitan. Dengan lincahnya aku meloncat dari hati yang satu ke hati yang lain, padahal jangankan berjingkrak jalan pelanpun tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar