Beberapa hari ini aku merasa senang tanpa memikirkanmu. Walau hanya sebatas senang, karena kebahagiaanku tertinggal untukmu.
Beberapa hari ini kau nampak senang tanpa aku. Walau ketika ku sibuk seperti mengumpat, kata-katamu tentang aku malah memuncrat hebat.
Aku hanya remah-remah pinggiran roti yang lebih banyak disingkirkan namun berharap mendampingi kopi terbaikmu, tapi manalah mungkin dan aku lemah dalam hal mengalahkan ketidakmungkinan.
Semoga di hari ketidakmungkinan sekalipun ada hari di mana kau menghubungi lebih dulu dan mengajakku lagi bertemu walau sekadar memperbaiki arti sebuah kata teman berbagi tulisan.
Padamu tuan yang mana entah, mataku gemar menjatuhkan tetesan AAMIIN...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar