Apa yang sekilas kubaca tapi tak ingin kupahami; jejak sajak dan puisi-puisimu. Kau tahu, dijadikan inspirasi dalam tulisan memang meninggikan tapi diperjuangkan jauh lebih indah. Mungkin kau salah satu orang munafik dari banyaknya orang munafik yang kukenal. Kau bilang suka tapi tak pernah kulihat ada sesuatu yang menggetarkan di dalamnya. Katanya kau sedang tidak ingin membangun suatu hubungan, tapi pada puan lain kau menjatuhkan hati dan pilihan.
Pagi itu aku terbangun lebih awal dari sang fajar, tanganku dengan lincah seperti biasanya mengetik namamu di kolom cariku. Kulihat wajah seorang puan kau pajang di sana, sejak saat itu kuberfikir lampau airmata kupernah terjatuh sia-sia. Bukan perihal jarak tapi dia, dia yang menjauhkan kita, dia yang namanya kau agungkan dalam puisimu yang lain.
Setragis-tragisnya cinta adalah cinta yang hidup hanya dalam cerita tanpa diingini menjadi nyata dan betapa ironinya kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar