Berangsur kau membuatku nyaman, sejak saat itu aku sadar aku dalam bahaya. Masih sering memikirkan seseorang menandakan bahwa mungkin masih ada perasaan yang belum terselesaikan. Terkadang kita sibuk memikirkan orang yang tidak memikirkan kita,
padahal betapa berharganya hidup kita di kehidupan orang lain selain
dia. Tapi mungkin Tuhan menghukumku dengan caraNya dengan mengutukmu membatu di kepalaku, sedang aku hanya musafir yang pada belukar hatimu aku terusir.
Berdoa siang dan malam agar diberi lupa, padahal sesaat aku berdoa sesering itu pula aku mengingatnya. Dinginnya laut lepas tidak akan sebanding dengan dinginnya hati seseorang yang dipaksa untuk dimiliki lalu keberadaannya dianulirkan. Rasakan aku sebagai salah satu orang dari banyak orang yang masih mencemasimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar