Selasa, 06 Januari 2015

Lawan Bicara

"Hi."

"Eh hi."

"Jangan kageeet."

"Enggaakkk."

"Yeaaayy, di luar hujan ya?"

"Gerimis, tapi udah sedikit reda."

Aku yang sambil bermalas-malasan di sofa dan ia yang sing along sendiri sambil joget ala Janis Joplin dengan rokok di tangan.

"Udah makan? Gue habis pup nih tapi belum diisi lagi."

"Buang air besar untuk hari yang lebih baik."

"Iyah. Btw Makan apa ya?"

"Apa pun makanannya jangan lupa pake nasi. Jadi apa aktivitasmu sekarang?"

"Aku bekerja tanpa henti, demi seonggok go pro dan segenggam i6, hahaha."

"Segenggam i6? hedon, cih. Hahaha. Kaku ya pertanyaanku? ku tahu pasti kau kan tertawa"

"Hahaha, enggak. Be your self and i'll laughtAin't nobody got time for that, ya ampun kamar kita ngebul sangat."

"Asap Cananbis."

"Bahahaha, i wish. Bandarnya lagi liburan. Bandar kok liburan ya. Bandar itu ngumpet."

"Hahaha, makanya tadi aku mau bilang gitu, kayaknya bd gak ada liburnya."

"Bd nya hedon. Demi sesorot sunset dan seteguk martini."

"Serta sedikit garam di bibir gelas dengan perempuan-perempuan bervagina longgar."

"Aduh aduuh."

"Ini kenapa di ponsel gue ada lagu Justin sih. Aduh. Apa delivery aja ya. Pelan-pelan lapar ini membunuhku."

"Justin dan d'masiv, hahaha."

"Udah lama di sini?"

"Baru dari Jumat kemarin."

"Di sini itu land of hypocrisyso welcome. Aku udah setahun di sini. Lets talk about 'about me'. Gue selalu gak get a long sama cewek yang bilang dirinya simple. Your not as simple as that madafakaaa, bahahahaha. And then looking for friend only, gue gak pernah match sama mereka. Katanya lookin friend, kok pilih-pilih."

"Wow, hipokrit. Kayaknya gue akan gak cocok di sini. Terlalu apa adanya dan jadi diri sendiri."

"Just release your self , dearr..."

"Iya, tapi kenapa semua hal dilihat dari kulit. Nampaknya manusia menang diciptakan Tuhan seperti itu. Dan dari dulu aku selalu ingin matahin paradigma itu."

"Nope, manusia yang design itu. Patahin gih. Mau tahu kunci hilangin racism gak?"

"Apa?"

"Stop talking about it, sesimple itu padahal. Rasist itu bak uninvited guest yang kalau gak diremind, ya gak dipikirin. Suku, agama, antargolongan, fisik, keturunan, status sosial; whole package. Gue inget wise man said; yang bikin status hanya manusia. Mau lihat di mana status manusia gak ada? "

"Di mana?"

"Di Masjid.. gak pernah dengar kan ya lulusan S2 di depan yang lulus SD di belakang. Yang hitam dekil di belakang, yang putih mulus di depan. Juragan sapi di depan, tukang becak jangan sholat dulu. Intinya ketika kembali ke yang di Atas, manusia kembali pretend to forget those things. Lihat saya, saya tak hanya sekadar i6, hahahahaha."

"Hahahaha, sedikit lega. Aku sampai gak tahu harus ngomong apa."

"Hahahaha"

"Pembukaan yang sangat berat."

"Buahahaha iya nih, elu sih. Gue mau joget-joget alay jadi lu harus duduk sila."

"Biasanya aku yang sering kasih khotbah tentang hidup ke orang dan sekarang saya yang terpukau bisa dibilang, hahaha."

"Jangan terpukau terlalu terburu-buru. Oiya tadi temen cewek gue nongol ajak main ke kostannya, gue bilang malas alasannya cuma pengen dipeluk, yaudah gue bilang ah tadi malam gue masturbate dua kali, my dick lagi overused, next time yee.. buahahaha, terus dia bete."

"Hahaha, lumayan."

"Tenang, gue gak seancur yang lo kira."

"Yaudah sana dari pada dia tambah bete."

"Ini lagi malah encourage. Gue lagi mau brainstrom sama lo. Kadang gue butuh smartfuck."

"Kalau gue mungkin tipe orang prinsipil yang selalu berpikir kita terlalu berharga untuk bercinta dengan orang yang tidak kita cintai dan tidak mencintai kita."

"Kalau gue karena laki yang kodratnya murah, tapi kadang gue butuh sex hasil dari midblowing moment. Sex is fun.. yes.. tapi kadang kadar funnya bisa kita atur kok. Ini hasil analisa dari sering banyaknya terjadi regretsex, buahahaha. Me no likeeeyy. Jadi, santai. Puji Tuhan mamaku selalu mengajarkan anaknya untuk selalu sopan. Dulu ya, my previous job gue harus bisa baca orang dalam lima menit. So old habit die hard."

"Baca karakter orang lain itu menyenangkan tapi lebih menyenangkan orang yang bisa baca karakter orang lain tapi gak bisa baca pikiran kita. Sejatinya pikiran orang cuma dua; uang dan sex."

"Mampus sejatinya, hahahaha."

"Jadi karakter gue bagaimana?"

"Gak ah."

"Kenapa? takut salah? atau emang tak ada yang bisa dibaca?"

"Takut ngejudgment."

"Orang punya hak buat menilai tanpa adanya ujian dan kita punya hak untuk merasa tidak benar dan menghiraukan."

"Gue lebih harus bisa baca orang ini lagi kenapa, bukan orang ini seperti apa."

"Itu namanya baca keadaan."

"Jadi sesukamu yang kau mau my dear."

"Pasti dan tanpa intervensi orang lain tentunya."

"Intervensi yang bagus-bagus aja, jangan jadi ignorant."

"Aku terlalu bebal."

"If you enjoy, silahkan. Kadang tak semua ignorant ganggu kok. Jadi makan apa kita?"

"Karena cuaca di luar gigil, bagaimana kita mencari makanan hangat yang berkuah."

"Gue gak suka fastfood, semua pembunuh."

"Ya, tapi lebih membunuh kata-kata yang sengaja diasah untuk melukai orang lain sih."

"Hahaha, temen cewek gue masih ngambek."

"Yaudah sana samperin, sambil cari makan. Cewek kalau lagi 'kepegen' kayak cowok juga kan."

"Nih dia kirim pesan lagi dan gue balas your need of sex its not priority now, buahahaha. Dia pernah bilang gue orang paling lepas yang dia kenal, gue rasa itu pujian karena sehabis itu dia ada di atas gue."

"Hahahaha, jadi udah berapa banyak gue ngomong hahahaha di siang mendung ini, hahaha. 1 miles berapa km?"

"Mungkin kali 1,2 atau 1,5. Kenapa tiba-tiba nanya itu?"

"Gapapa nambah pengetahuan aja."

"Jitak nih. Oiya aku punya cerita: ada TKW masuk rumah sakit di Spore, ditanya name? Hodijah , Sex? Never. Buahahaha, masih perawan."

"Hahaha, berarti aku Hodijah."

"Hahaha. Aku ambil gitar dulu, kamu mau lagu apa?"

"Selera musik ku jelek mungkin buatmu."

"Oke, Sia chandelier deh."

"Insecurenya Leonardo Ringo."

"Sekalinya nyeletuk berat amat."

"Kamu tahu lagu itu? senang ada yang tahu."

"Enggak, hahahha.. hahahaha."

"Oh."

"Mana hahahahanya?"

"Hahahha... hahahha.. hahahhaa.. Orang yang bisa buat orang serius banyak tertawa."

"Siapa? Dirimu sejatinya tertawa saja."

"Penggunaan kata sejati yang tidak pada tempatnya."

"Banyak yang bilang if you can make woman laught, she will do anything."

"Hmmm.."

"Jadi makan apa kita?"

"Oh kau seseorang yang sedari tadi teriak makan tanpa bertindak."

"Jadi kesibukanmu apa sekarang? kesibukan ya bukan ativitas, biar terdengar tak terlalu kaku."

"A. Arkeolog B. Pandai Besi C. Model Majalah Dewasa atau D. Strategi Bisnis Unit."

"Hahaha Strategi Bisnis Unit gue dong, masih serumpun dengan business advisor. Sejatinya aku lapar."

"Mengeluh lapar terus kau. Makan seperti halnya bernafas, ku rasa tak perlu diingatkan."

"Hmmm.. wanita menarik."

"Orang sepertimu pernah merasa ada kupu-kupu di perutmu dan kamu seperti ingin terbang serupa burung murai?"

"Kupu-kupu ya? pernah to the one and only, my ex wife. I do casual sex, but i never obral cinta atau tipu daya. Aku pacaran sama dia 8 tahun, married 4 tahun dan divorce.. 12 tahun itu ada kupu-kupu terus kayaknya. Murai.. hmmm im a walk yang dibawa terbang terus sama dia. Kamu tahu cita-cita aku? yaitu ditatto full di tangan kiri dan sampai sekarang belum kesampaian."

"Jadi, apa rencana panjangmu?"

"Mungkin umur 45 nanti pengen tinggal di desa. Dan 2015 ini kemana ya, kayaknya Coachela dulu deh. Dulu ya waktu di Columbia gue masuk ke tatto parlour gitu. Terus lihat and bener-bener udah mau ya tattoan. Duduk sambil ngobrol sama tatto artistnya and he offering me to get one full tatoos in left arm just with 500usd. Just because gue dari Indo tapi yang ada di otak gue cuma nyokap terus gak jadi. Dear mum, i love you so much.. Dear tatoo, i'll love you later. Dulu ya kalau bilang sama nyokap mau tattoan pasti dijawabnya disuruh tidur di terminal padahal ada kostan, hahahaha."

"Kalau buatku itu terlalu muluk buat tatoo aja harus ke Colombia."

"Itu kebetulan aja, pas aku ke sana."

"Dulu waktu 3 tahun ketika anak-anak seusiaku main boneka, kau tahu aku main apa?"

"Main gila, hahaha. Main dildo apa main jari."

"Hah, tahik kalik."

"Sekarang mau dengar apa lagi?"

"Bagaimana dengan perempuan yang pernah membuat perutmu banyak diterbangi kupu-kupu. Pasti gadis cantik berkulit putih, berambut panjang lantas semampai. Oh perempuan selalu begitu. Mainstream."

"Wangi, murah senyum dan manis tutur katanya."

"Tapi pasti perempuanmu perempuan hebat yang bisa menaklukan dirimu ke dalam lipatan selimutnya."

"Hahahaha dan kalau yang tadi gue ceritain itu dia cewek paling riang dan positif yang pernah gue temui. Dia fotografer. Pertama kali ketemu sama dia ketika dikenalin kawan dia langsung bilang dia orgasm dengar suara gue. Next occasion ketemu lagi, sembari wondering gue main ke kostannya, whooa ... kamarnya mindblowing."

*hening lama*

"Udah?"

"Hahahaha, nunggu apaan? pasti nunggu yang porno-porno. To be honest.. i fuck a lot and its not story material."

Lalu dia mencium bibirku lembut dengan diiringi lagu Alanis Morisssete dan bergegas ke kamar mandi. Lantas selesainya aku mengantar pria yang hobi membaca wikipedia tersebut ke depan gerbang untuk menemui orang yang dikisahkannya tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar