Jumat, 22 November 2013

Khamar

Dikisahkan di negeri entah berantah hiduplah seorang pria yang dituduh telah melakukan pencurian ayam. Mujur sedang tak berpihak padanya, ia ditangkap dan diberi beberapa pilihan hukuman. Hai pemuda kau kan diberi ampunan jika kau memenuhi apa yang ku tawarkan, pertama kau akan dibebaskan jika membunuh seorang anak kecil, seru raja sambil menunjuk ke arah seorang anak hamba sahaya. Kedua kau bisa dimaafkan jika kau mau menyetubuhi wanita yang telah mencuri barang istana dan ditonton rakyat banyak atau tiga kau kan kuberi banyak khamar dan meminumnya dalam satu ruangan bersama anak kecil dan wanita tadi.

Pria itu terdiam lama, dia berpikir bahwa jika membunuh anak kecil dia takkan tega, anak itupun tidak berdosa dan harus mati di tangannya. Jika ia memilih pilihan kedua untuk bersenggama dengan seorang wanita dan ditonton banyak orang harga diri wanita tersebut dipertaruhkan, belum lagi jika persenggamaannya terbuahi dan dari rahimnya tumbuh seorang anak, apa tidak lebih menderita lagi batinnya, karena yang dirugikan tidak hanya wanita itu. Akhirnya ia memutuskan memilih pilihan ketiga. Ia meminum banyak khamar dalam suatu ruangan dengan anak kecil dan wanita tersebut ikut berada di dalamnya tapi mereka tak ikut minum. Ketika khamar sudah bercampur dengan aliran darahnya, fungsi otakpun sudah tak dapat terkontrol. Ornamen ruangan tersebut sangat indah di dindingnya dipakui sebuah pedang, tanpa sadar dipegangnya pedang itu lalu serta merta diayunkan ke arah batang leher anak kecil tersebut, darah bercucuran di lantai, anak kecil itupun meninggal di tempat. Lalu seperti kesetanan ia pun melakukan persetubuhan dengan wanita tadi yang berada di ruangan tersebut dan setelahnya ia tertidur tak sadar akan apa-apa. 

Efek khamar ternyata lebih membahayakan dari dua pilihan lainnya yang ditawarkan.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.  (5: 90)

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).  (5: 91)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar