Rabu, 18 Februari 2015

Laki-Laki yang pada Seluruh Tubuhnya Ditumbuhi Belukar

Dengan tangan yang sangat dingin dan gemetar ku tulis surat untukmu, surat yang ku tahu tak mungkin kau baca. Aku tahu surat ini tidak akan lebih indah dari surat-surat yang pernah ku buat saat jatuh mau pun hatiku patah.

Aku hanya ingin menulis, sesederhana itu.
Sesederhana ketika pertama kali pasang mata kita bertemu di beberapa bulan pada tahun yang lalu. Ku lihat matamu sebagai mata seorang laki-laki yang sangat hangat dan mengasihi pasangan. Mata yang membuat mata hatiku berkata kau tak berhak diperlakukan semena-mena sekali pun oleh orang yang kau cinta.

Aku benci ketika pertama kali kau dipanggil dengan nama kesayangan yang seperti binatang peliharaan oleh kekasihmu,  ya kekasihmu kawan adikku sendiri yang sudah lama ku kenal. Kau tak pantas diperintah dan dikasari di depan mataku, di depan mata kami.

Kita memulai percakapan dengan bagaimana jika pergelangan tanganku kau gambar, tetapi di lain sisi tanpa ku sadar mungkin aku keloid. Lalu tanpa canggung aku memperlihatkan bagian tubuhku yang tak sembuh penuh untuk kau sentuh.

Dari situ semua dimulai. Hari-hari berjalan kau banyak mencari tahu tentang aku. Kau terus meluangkan waktu sekadar berbincang dan mengunjungiku. Aku suka semua caramu memperlakukan aku.

Untuk kau laki-laki yang sering mencuri kecup pada setiap pertemuannya dan aku yang selalu menolak. Jika kau benar-benar mencintaiku, berjanjilah dengan tidak pernah meninggalkan kekasihmu untukku, karena jujur aku tak bisa bertanggung jawab atas segala rasamu yang terlanjur.

1 komentar: