Selasa, 10 Februari 2015

Pada Hari Minggu

Pada hari Minggu dan aku tak turut Ayah ke kota, karena ini bukan sebuah lagu yang sering kita dengar ketika kecil dulu, ini hanya tentang hari Minggu yang biasa biasa saja,
hari Minggu yang terik namun beberapa menit kemudian hujan.

Hari Minggu di mana seorang perempuan pergi ke luar rumah seorang diri untuk ke rumah makan lantas memesan menu makanan paling nikmat di sana padahal perutnya tidak terasa lapar.

Hari Minggu di mana perempuan setengah gila memilih berjalan menelusuri  jalan tol yang belum selesai dipugar di pinggiran kota.

Hari Minggu di mana dia bertemu dengan seorang laki-laki yang gemar melukis semesta. Laki-laki berambut ikal panjang sebahu, laki-laki yang rambutnya tergulung angin dengan tatapan dingin. Laki-laki yang pernah melukis wajahku, walau gambarnya lebih bagus dari aslinya. Lalu aku marah, semudah itu aku bisa marah padanya, semurka aku pada dunia.

Aku hanya butuh seseorang yang sekeyakinan denganku bahwa dunia ini tak baik hanya untuk sekadar merasakan arti baik-baik saja dalam hidup. Terima kasih kamu, laki-laki yang mengharuskan aku tetap waras karena dicintai orang sepertimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar