Sudah hampir setahun berlalu dari pertemuan pertama kita di sebuah ruang tamu. Dengan karpet, sofa, bumbu rujak, kerupuk, adikku dan kekasihmu yang menjadi saksinya.
Ku tak menghalangi percobaanmu untuk dekat denganku walau ku tahu raga dan hatimu sudah termiliki. Tak dihalangi bukan berarti tak ku beri batas. Sewaktu waktu saat kau lalai mengantar jemputku mungkin itu waktu terbaikku untuk mengakhiri kedekatanku denganmu.