Seperti jarum pada jam dindingmu.
Aku menunggu, lebih lama dari jarum yang paling lama bergerak.
Aku menunggumu sembuh... "di sini" tanpa duduk, agar tak terkantuk.
Tuhan.. menciptakan sakit begitupun obatnya.
Serta, ketika sakit, kau pasti paham, siapa orang yang benar-benar menyanyangimu.
Maka.. jaga tubuhmu dari sakit, karena suatu saat, mereka membutuhkan bantuanmu..
Lalu ingat sajak ini sebagai kata-kata yang belum aku ucap ketika aku "di sini" .. menunggu kamu agar kembali tertawa..
Begitulah kira-kira beberapa sajak yang dapat dirangkai menjadi puisi singkat yang ku terima di kotak pesan pagi ini, terima kasih tuan.